Minggu, 25 Mei 2014

KEMARIN

                                                  KEMARIN




kemarin
aku jumpa dirimu
kamu berjalan
bersama derita hidupmu
tegar hatimu
membuat terpana jiwaku
cahaya hatimu
menepis duka langkahmu
tawa riamu
menghapus air matamu
musim telah berganti
kemarin
aku jumpa dirimu
kini kau berbaring beku
tempat tidurmu pengganti kakimu
aku berdo'a selalu
setiap saat dan setiap waktu
demi kesembuhanmu
kulangkahkan kakiku meninggalkan dirimu
tapi kamu yang meninggalkan diriku
tangis mataku tak bias membuka matamu
derita hidupmu kau bawa dalam kuburmu
lelap tidurmu tak pernah bermimpi
ku angkat do'aku ku ketuk pintu gaibmu
semoga dirimu tertawa dengan duniamu

Kamis, 22 Mei 2014

KEANEHAN DARI ZAMAN KENYATAAN

                                            KEANEHAN DARI AMAN KENYATAAN




Bendungan, 2003


ini cerita aneh dari zaman kenyataan
hiduplah sebuah keluarga anak zaman
suami tekun bekerja istri tekun bersolek
kesetiaan suami dibalas dengan pengkhianatan
angina selingkuh didendangkan dalam gelap mata
angina selingkuh belum menyapa hati suaminya
setan tertawa riang sukma suci menatap iba
kapan mata hati sang suami terbuka
akan pengkhianatan sang istri
lamanya waktu mereka berharap cahaya
lamanya waktu angina selingkuh mebutakan mata
do'a sukma suci diijabah sang penguasa
inilah aawal cerita keanehan zaman kenyataan
cahaya itu menyadarkanmata hati sang suami
mereka bisa membohongi kesetiaan
namun tidak bias membohongi kesucian Tuhan
malam dirayu rembulan istri dirayu asmara
asmara selingkuhmeneguk air hawa nafsu
kering tenggorokan tak terobati rasa haus
walau berkali-kali minum hawa nafsu
minum lagi dan minum lagi
suami dating dengan kelelahan jiwa raga
dibuka pintu kamar dan melihat
istri dirayu asmara selingkuh
sang suami menatap tajam menarik napas panjang
tiada kemarahan tergambar di raut wajah
sang istri mengenakan pakaian pengkhianatan
derai air mata tanda penyesalan
temui aku di kamar tamu kata suami berat
menanggung perasaan jiwa tanpa pintu terbuka
sang suami menunggu di kamar tamu
tiada kemarahanter gambar di raut wajah
ditarik napas panjang menenangkan jiwa lara
ditatap pasangan pengantin pengkhianatan
tinggalkan aku sendiri pergilah malam ini
tempuhlah kehidupan sendiri
tiada dendam di hati
tiada kemarahan tiada kemaafan terbuka
setan tertawa riang sukma suci menatap bahagia
mengapa tiada kemarahan tergambar tanyamu
inilah inti dari zaman keanehan tiada kemarahan
sebab mencari ganti pasangan semudah membalikkan tangan
hari ini dikhianati hari ini dapat ganti
lamanya waktu perpisahan kisah anak zaman
suami mendapat ganti istri yang dikhianati
istri yang mengkhianati kini dikhianati
inilah ceritakeanehan zaman kenyataan
kau berada dimana
orang yang dikhianati atau mengkhianati
aku berharap tidak mengkhianati atau dikhianati



Rabu, 21 Mei 2014

PESTA MEMBERI MINUM

                                                   PESTA MEMBERI MINUM




Bendungan, 2003


di lokalisasi kelas kakap hotel bintang lima
duduklah gadis belasan tahun
berpakaian rapi tak serapi harga dirinya
menunggu tamu memberi kehangatan
memberi minum orang kehausan lautan hawa nafsu
hawa nafsu yang mengeringkan tenggorokan
gadis itu mengadakan pesta setan
seharga lima juta untuk harga perawan
tamu-tamu datang silih berganti
umurnya tujuh puluhan tahun
minta diberi minum karena kehausan hawa nafsu
hawa nafsu yang tak bertepi
gadis itu tertawa riang
mewarnai langkah hitam hidupnya
segala apa dipunya belum kaya juga
tertawa wajahnya luka hatinya
pesta setan masih semarak
tertawa gadis mengundang para tamu
malam semakin larut setan semakin tertawa
harga diri telah dijual kekayaan telah sirna
sebab harga diri telah mati dinikmati para tamu tua
hewan dan tumbuhan menyaksikan pesta itu
setan memberi gelar kehormatan maha ratu
mahkota bertahtakan emas dan berlian
malam kematian tiba saat pesta setan semarak
malaikata dating dengan kemarahan
saat gadis cantik mengadakan pesta setan
tubuhnya yang molek kehilangan nyawa harga diri
terbujur kaku tamu-tamu yang dulu memuja
setiap malam diberi minum hawa nafsu kehangatan
enggan memandang tapi malah mencampakkan
karena indah tubuhnya sudah kehilangan kehangatan
sebab nyawa harga diri pergi
tidak dapat menghilangkan kehausan hawa nafsu
setan meronta kedukaan karena sang maha ratu tiada
upacara kehilanganlinang darah setan
setan iblis jin duduk lemas tiada daya
siapa pengganti sang maha ratu
neraka dinyalakan untuk membakar nafsu diri
setan memandang nyawa harga diri sang ratu
mahkota menggoda diambilnya
mencari pengganti sang maha ratu
detik itu juga sang penggati telah lahir
kini pesta setan semarak lagi
kedukaan telah sirna
walau hanya selang sehari dari kematian
karena gadis pengganti telah ada
mengadakan pesta setan lebih semarak
pesta memberi minum dimulai lagi
para tamu tua dating lagi karena kehausan
padahal hanya sehari karena kematian sang maha ratu
kini usia para tamu Sembilan puluh tahun
di rumah mereka lumpuh tiada daya
namun di depan para gadis mereka menjadi kuda liar
sebab kehausan hawa nafsu

Selasa, 20 Mei 2014

WEDANGAN DI HIK

                                                       WEDANGAN DI HIK

 Bendungan, Mei 2006

kepada saudaraku yang tercinta
baik penguasa dan pengusaha juga rakyat jelata
istirahatlah sebentar dari ketegangan
wedangan di hik kami di pinggir kehidupan
orang-orang seperti kalian biasa wedangan di hik kami
kami sadari akan ketinggian nalar kalian
kami tidak pernah mencium bangku kuliah
kami sekedar duduk pada altarhati nurani
kalian selalu membawa buku tebal kebanggaan
kami hanya membawabuku tebal rasa malu
teori sang dosen selalu kalian dengarkan
kami hanya mendengarkan suara hati nurani
setiap malam kami wedangan di hik kami
menggelar rasa dimabukkan anggur cinta
kami selalu mendengar ketinggian nalar kalian
sekarang dengarkan suara hati nurani kami
wedangan di hik kami di pingir kehidupan
tidak ada teori dosen tidak ada teori ilmiyah
contohlah negara kami negara kesederhanaan
mempunyai generasi yang hilang
generasi kami banyak menjadi bintang porno
setiap hari sampah bayi ditemukan
tiada duka tiada kesedihan
bahkan dalam kandungan bunda
sang bayi diharapkan kematiannya
siang malam club malam dimeriahkan
pesta pora setan disemarakan
generasi kami telah kehilangan nyawanya
walau nyawa masih di raga
kami kehilangan mereka
bangku-bangku sekolah ditinggalkan
kami tidak pernah merasa modern dengan itu
kami ditipu dengan kata modern oleh mereka
hari ini kami mendengar semangat kalian
mengakui ketinggian nalar kalian
istirahatlah sebentar dari ketegangan
wedangan di hik kami di pinggir kehidupan
melupakan ketinggian nalar mendengarkan hati nurani
kami adalah sahabat kalian hidup di sebelah negara kalian
sekedar dibatasi pagar bambu kehidupan
tapi kita tidak pernah bertemu untuk menyapa
ini karena ketinggian nalar kalian
atau tebalnya rasa malu kami
kami mengundang kalian untuk wedangan di hik kami
sekedar mendengarkan suara hati nurani
yang telah tenggelam dalam ketinggian nalar
tidak perlu paspor datang ke negara kami
kita adalah saudara kami negarasederhana
negara kami tidak mengenal terorisme
cukup langkahkan kaki hati kalian
akan bertemu kami pada altar hati nurani
wedangan di hik kami di pingir kehidupan
menggelar rasa dimabukan anggur cinta
begitu bangganya kami atas kehadiran kalian
kami tidak pernah bangga akan ketinggian nalar
orang-orang macam kalian di negara kami tidak didengar
kamitidak tahu apa sebabnya
kami tidak pernah kuliah atau kami malu akan hal itu
kamitunggu kehadiran kalian



PUISI CINTA

                                              SURAT KEPADA SAUDARAKU




Bendungan, 2004


wahai saudaraku
ku tulis bait ini untukmu
ku tulis dengan tinta cinta
berpenakan perasaan jiwa
untuk menyapa hatimu
sekedar nostalgia tuk memberi tahu
wahai saudaraku
hari ini kita membuat kursi kekuasaan
tak peduli siang dan malam
berpeluhkan darah
kayunya dari nyawa kita
kursi itu kini telah usai
indah nan megah bentuknya
mereka dengan bangga duduk di atasnya
mereka duduk dalam taman surgawi
kita duduk istirahat melepas lelah
menyeka keringat yang tiada henti mengalir
menunggu apa yang mereka perbuat untuk kita
di tengan istirahat dan lelah belum terobati
keringat masih membasahi hati
tiba-tiba angina membawa aroma darah
kita tersentak apakah ini mimpi atau nyata
aroma darah itu nan jauh disana
kabar itu bukan dari mereka
kabar itu bukan dari media
tapi aroma darah itu sama aroma darah kita
darah saudara kita membasahi pertiwi
dimana mereka ? apa yang mereka perbuat
kita bertanya pada setiap orang
namun tiada jawaban
kita diam menanti jawaban
yang tak kunjung dating
dan kita masih diam menunggu
dalam diam kita bertanya
apakah kita harus membuat kursi kekuasaan lagi ?
sementara darah saudara kita selalu membasahi persada
pertanyaan dimana mereka ?
apa yang mereka perbuat ?
sangat melelahkan jiwa
kelelahan itu sampai terbawa tidur
dibelai sang mimpi kenyataan
dalam mimpi aroma darah membangunkan kita
setelah sadar ternyata aroma darah itu
bukan dalam mimpi
tapi di depan mata kita
dan di depan kehidupan kita
kita harus bertanya pada siapa
untuk mengobati gundah jiwa
pada mimpikah atau pada kenyataan
atau pada aroma darah yang melukai jiwa


















                                              KEMISKINAN SEORANG BOCAH


Bendungan, 2001


anak kecil duduk di pinggir jalan
umurnya belasan tahun
tiada biaya untuk sekolah
menjadi tukang semir sepatu
membantu kemiskinan orang tuanya
duduk diterpa teriknya matahari
menunggu pemilik sepatu datang
hari itu hatinya sangat rindu
bukan memegang semir sepatu
tapi memegang alat tulis dan buku
kapan kerinduan itu menjadi kenyataan
kapan biaya sekolah di tepi rembulan diraihnya
hari itu datanglah pemilik sepatu
senang hatinya hilanglah kerinduan sejenak
setelah menyemir kerinduan itu mengganggu mimpinya
hari berangkat menuju senja
anak kecil pulang dengan hasil di tangan
dalam perjalanan mimpi itu mengiringi langkahnya
rumahnya di pinggir sungai
terbuat dari papan dan kardus bekas
sekedar melepas lelah
memegang mimpi yang tak pernah tergapai
anak kecil tinggal bersama ibunya
bapaknya meninggal setahun yang lalu
sakit yang tidak mampu membeli obat kesehatan
makan hanya nasi lauk pauknya kelaparan
usai makan anak kecil duduk di pinggir jalan depan rumah
di depan rumahnya berdiri gedung mewah bertingkat
milik pengusaha kaya yang tidak pernah ditempati
katanya punya sepuluh rumah mewah dimana-mana
malam cerah tiada awan
langit diselimuti cahaya rembulan
pandangannya kosong menatap rembulan
benarkah biaya sekolah di tepi rembulan
kata hatinya
apabila benar dengan apa aku menggapainya
dengan mimpi atau dengan kemiskinan
mengapa anak-anak itu bisa menggapainya
walau biaya sekolah di tepi rembulan
setiap hari mereka melalui jalan depan rumahnya
semetara aku hanya menjamahnya lewat mimpi
kapan biaya sekolah di tepi rembulan menyentuh mimpiku
turun digenggaman tanganku
atau aku bermimpiterbang menggapai biaya itu
kerinduan anak kecil menggapai biaya sekolah
terbawa tidur lalu terbang dalam mimpi
dalam mimpi tangannya menggapai-gapai
biaya sekolah di tepi rembulan
berusaha menggapai namun tangannya tak menggapai juga
berusaha lagi tak tergapai lagi
dalam keleahan anak kecil duduk istirahat
menyeka keringat melepas lelah jiwa
kerinduan menggapai biaya sekolah di tepi rembulan
tapi tak tergapai juga
ini karena kemiskinan bocah atau tingginya rembulan
sang anak kelelahan menggapai rembulan
dalam mimpi anak terbangun
duduk di tepi tikar kardusnya
menggapai biaya sekolah tak tergapai juga
walau hanya dalam mimpi
bagaimana aku dapat menggapai biaya itu
dengan mimpikah atau dengan kerinduan
dalam putus asa sang bocah berkata
aku tercipta untuk bermimpi di negeri ini
mimpi yang tak pernah tergapai
walau dalam mimpi
sang anak tertidur lagi dan bermimpi lagi
menggapai biaya sekolah di tepi rembulan
begitu sangat kelelahan ingin menggapainya
namun tak pernah digapainya
sampai kapan sang bocah terus bermimpi
sampai kapan kelelahan itu meletihkan jiwa
sampai kapan biaya sekolah di tepi rembulan



Senin, 19 Mei 2014

PERTANYAAN CINTA

jawablah pertanyaan ini wahai saudaraku
sebagai pelipur lara penggugah jiwa
di mimbar dan di kertas kau penuhi mulutmu dengan kekejian
setiap saat dan setiap waktu malaikat keburukan mencatat amal burukmu

mengapa kau selalu berkata : itu tidak ada dalilnya
sementara dirimu baru hafal secuil dari dalil agama
padahal dirimu baru minum setetes sendok dari samodra dalil
mengapa hilang rasa taqwamu dan kau penuhi hawa nafsumu
apakah dirimu tidakbercermin pada sang waktu
di sana hidup para pendahulumu
yang telah hafal ratusan ribu dalil
yang telah meneguk samodra dalil
tapi............ dari mulut mereka
tidak pernah berkata : itu tidak ada dalilnya
memangnya dirimu siapa
memangnya sanad ilmumu siapa
bila kau membaca tulisan ini sempatkan untuk membuka pintu hatimu
walau sekedar merenungkan dan menjawab pertanyaan ini

mengapa kau selalu berkata : amalan itu tidak ada contohnya dari Nabi
apakah matamu belum melihat perjalanan sang waktu
umur Nabi mulia ditulis dengan batas waktu
dan umur agama Nabi berjalan bersama sang waktu
umur sang waktu berakhir pada hari kiamat
dan kebaikan bertebaran bagai pasir di samodra kehidupan
pasir kebaikan itu tidak mungkin dilakukan semua oleh sang Nabi
karena umurnya dibatasi sang waktu
sekarang kita hidup sangat jauh dari zaman sang Nabi mulia
namun pasir kebaikan itu masih bertebaran dihadapan kita
salahkah kami mengambil pasir kebaikan itu
seperti para sahabat mengambil pasir kebaikan yang belum diambil oleh Nabi
salahkah kami mengambil pasir kebaikan itu
seperti para tabi'in mengambilpasir kebaikan itu
salahkah kamimengambil pasir kebaikan itu
seperti para tabi'it tabi'in mengambilpasir kebaikan itu
memangnya dirimu siapa
apakah taqwa dan ilmu telah melampui mereka
memangnya dirimu siapa
apakah akhlakmu telah melampui mereka
memangnya dirimu siapa
kau tidak pernah merasakan cahaya kehidupan Nabi
memangnya dirimu siapa
yang pasti dirimu hidup di zaman penuh fitnah

maka mulutmu kau penuhi dengan kata-kata fitnah
jawablah ini wahai saudaraku
kurangilah timbangan amal burukmu
tinggalkan caci maki pada saudaramu

PUISI KEHIDUPAN

                                               DERITA SEORANG CALL GIRL


bendungan 2000

seorang call girl berkata pada sang waktu
bercerita menumpahkan seluruh beban jiwa
dua anaknya terlahir dari ribuan bapak
menikmati tubuhnya lalu mencampakkannya
dipandangnya dengan tatapan yang kosong
dia bersandar pada pundak sang waktu
air mata melukai hati, harga diri telah pergi
pergi dipeluk hawa nafsu lalu dicampakkannya
berapa kali dia dipeluk hanya sang waktu yang tahu
kini entah kemana dan dimana harga dirinya
karena harga dirinya sudah tiada
dia bercermin pada kaca kehidupan
yang terlihat bukan dirinya
namun wajah para pemujanya
datang menikmati lalu mencampakkannya
setan memberi mahkota kehormatan pada dirinya
sebagai ratu kematian jiwa
karena setan bisa istirahat menggoda insan
sinar rembulan menyapa mayapada
duduklah call girl dalam kesendirian
dia menatap sang rembulan
dia bertanya, dimana harga diriku ?
saat aku bercermin yang terlihat bukan diriku
ku cari harga diriku tak ada dalam diriku
maukah engkau membantu mencarikan untukku
sang rembulan tersenyum cahayanya membelai
wajah sang call girl
harga dirimu dalam bara nafsumu
kau telah membakarnya sehingga sirna tiada
tanyalah pada sang waktu kapan bara itu padam ?
ambillah harga dirimu sebelum padam kehidupanmu
sang call girl duduk merenung
memikirkan kata sang rembulan
dicari sang waktu dan bertanya
kapan hargadiriku kembali dari bara nafsu ?
aku lelah mencarinya tak ketemu juga
maukah kau membantu mencarikan untukku
sang waktu merenung lalu berkata
harga dirimu akankembali untukmu
setelah kau membakar hawa nafsumu
dalam tungku air mata penyesalan
tungku itu kau bakar dengan bara ketaqwaan
dalam mangkuk rahmat Allah
maka pecah terbakar hawa nafsumu
dan akan terlihat harga dirimu
cepat lakukan sebelum padam kehidupanmu
setan menggelepar mendengar kata sang aktu
bara hawa nafsu disiram dengan air mutiara bisikan
untuk membakar hawa nafsu sang call girl
tungku air mata penyesalan telah dibakar
diaduk dengan sendok taubat
setan menangis menggelepar
karena rahmat Tuhan telah memadamkan gelora cinta